Powered By Blogger

Selasa, 12 April 2011

BIOTEKNOLOGI

PENDAHULUAN 
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi. Bioteknologi memberikan harapan besar untuk terjadinya revolusi teknologi baru di bidang industri dan pertanian di masa depan. Keberhasilan bioteknologi tergantung pada kemajuan sains dan teknologi. Upaya tersebut telah berhasil diwujudkan untuk mencapai tingkat produktivitas dan mengupayakan kesejahteraan hidup manusia menjadi lebih baik. Seringkali, pada penerapan dari hasil penelitian bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan eksploitasi dan hilangnya siklus yang seimbang dalam suatu system biologi. Sangat diperlukan pengembangan teknologi proses yang efisien melalui dari tingkat laboratorium hingga skala komersial dengan menggunakan organisme rekombinan (Banerjee et al, 2001). Teknologi demikian saat ini telah mencapai puncaknya sehingga dapat diproduksi dalam skla besar dengan biaya yang murah.
Bioteknologi saat ini diharapkan mampu memecahkan berbagai persoalan krisis energi dan krisis pangan untuk memenuhi kebutuhan populasi penduduk duni yang terus tumbuh. Bioteknologi saat ini dalam pemanfaatannya telah mengintegrasikan dari ilmu biokimia, mikrobiologi dan ilmu teknik untuk diaplikasikan dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme dan kultur jaringan / sel tumbuhan dan hewan. Dalam modul ini, kita membahas bagaimana kemajuan bioteknologi diperlukan untuk pengembangan kesejahteraan, kesehatan dan ekonomi masyarakat.
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah molekul bahan pangan menjadi produk yang lebih kecil ukurannya dan bermanfaat bagi kebutuhan hidup. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum merekayasa bagian dari sel organisme untuk mencapai produktivitas hasil rekayasa secara optimal. Sedangkan bioteknologi modern sudah sampai tingkat melakukan perekayasaan bukan hanya selular namun sampai tingkat molekukar.
 
BIOTEKNOLOGI DALAM BENTUK PEREKAYASAAN GENETIK
Rekayasa genetika (GE) dalam arti luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Rekayasa genetik digunakan untuk mengambil gen dan segmen DNA dari satu spesies, misalnya ikan, dan menempatkan mereka ke spesies lain, misalnya tomat. Untuk melakukannya, GE menyediakan seperangkat teknik untuk memotong DNA baik secara acak atau di sejumlah bagian tertentu. Setelah terisolasi seseorang dapat mempelajari berbagai segmen DNA, dengan mengecek silang di sebelah DNA sel lain atau organisme lain. GE memungkinkan untuk menembus batas spesies dan informasi acak antara spesies yang benar-benar tidak saling berhubungan, misalnya, untuk gen anti-freeze dari ikan ke dalam tomat atau stroberi, gen racun serangga dan berdaya bunuh dari bakteri ke dalam jagung, atau gen dari manusia ke babi.
Gen-gen ini mengintegrasikan informasi genetik mereka ke dalam DNA sel inang, menyilangkan, menginfeksi sel-sel berikutnya dan berkembang biak. Sepertin halnya sebuah virus, hal ini dimungkinkan karena virus telah berevolusi sebagai promotor yang sangat kuat yang mampu memerintah sel inang untuk terus membaca gen virus dan menghasilkan protein virus. Cukup dengan mengambil gen promotor dari virus tanaman dan menempelkan di depan blok informasi dari sebuah gen, anda bisa mendapatkan virus ini sebagai gabungan / gen untuk bekerja dimanapun dan kapanpun diinginkan dalam tanaman.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.
Untuk memahami lebih mendalam mengenai beberapa contoh kegiatan perekayasaan genetic baik kalau kita mulai dengan mempelajari materi genetik dari yang paling sederhana dan paling sering dilakukan proses perekayasaan.

A. ASAM DEOKSIRIBO NUKLEAT ( DNA)

Asam nukleat tersusun atas nukleotida, DNA merupakan pembawa materi genetik dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Ketertarikan ilmuwan terhadap materi genetik ini meliputi sejarah yang sangat panjang. Berikut ini sejarah ditemukannya DNA oleh para ilmuwan.
-1869 (F.Miescher) pertama kali mengisolasi DNA dari sel spermatozoa dan eritrosit burung dan menamainya nuklein.
-1880 (Fiscer)menemukan didalam nukleat terdapat basa purin dan pirimidin.
-1910 (Kossel) menemukan bahwa basa purin terdiri dari guanin dan adenin,sedang pirimidin tersusun dari sitosin dengan timin karena jasanya ini kossel mendapatkan nobel pada tahun1910
-1910 (Levine) menemukan gula 5 karbon dalam RNA.dan gula deoksiribisa didalan DNA.Ia juga menemukan adanya pospat didalam asam nukleat tersebut.
-1914 (Robert feulgen) menunjukkan cara pewarnaan pada DNA.
-1944 (Averi,Maleod,McCarthy) pertamakali membuktikan bahwa DNA terkait dengan pewarisan sifat.
-1947 (Chargaf)mendukung teori Levina dengan pembuktian lebih lanjut
-1950 (Wilkin dan kawan-kawan) menemukan bahwa jaran antara basa purin dan pirimidin adalah 3,4 Ao (1 angstrom = 0,001 mikron =0,000001 mm),mereka juga menemukan bahwa model molekul DNA adalah benang dobel berpilin (double helix) penuh terdiri dari 34 Ao .
-1953 (Watson dan Crick) mendukung pendapat Wilkin dan menunjukkan terjadinya aktifitas dalam DNA.
-1957 (Kornberg) membuktikan tentang doubel helix dengan membuat model molekul DNA dalam sel bebas tepatnya pada tahun 1767 membuat molekul DNA dari 6000 nukleotida.
                                                                                            
                                                                                                         Gambar 4. Struktur Uraian DNA

DNA terbesar dijumpai dalam nukleus terutama didalam kromosom, mitokondria, plastida dan sentriol. Namun ada pula makhluk hidup yang molekul DNAnya terdapat didalam sitoplasma (misal kelompok Protozoa). Banyaknya DNA diukur dengan pikogram ( 1 pg = 10-12 gram) banyaknya DNA konstan dari generasi kegenerasi berikutnya. Banyaknya jumlah DNA sebanding dengan sifat ploidi dari sel tersebut contoh sel hati bersifat tetraploid berarti sel hati mengandung 2 kali lipat DNA dari sel diploid tubuh. Bentuk DNA pada sel Eukaryotik berupa serabut lurus yang double helix sedangkan pada sel Prokaryotik berbentuk benang melingkar seperti untai kalung, demikian pula DNA mitokondria dan kloroplas.Ukuran panjang DNA mulai 5- 500mikron.
Susunan kimiawi DNA berupa makromolekul yang komplek, yang terdiri dari 3macam molekul, yaitu :
1.Gula pentosa yang dikenal dengan deoksiribosa.
2.Asam pospat
3.Basa nitrogen, yang dapat dibedakan atas dua tipe yaitu pirimidin (terdiri dari sitosin dan timin) dan purin (terdiri dari guanin dan adenin)

Chargaff (1948) melakukan penelitian pada sel sapi dan mendapatkan perbandingan jumlah adenin : guanin : sitosin : timin = 28% : 24% :20% :28%
Pada tahun 1950 hukum ekivalen Chargaff mengemukakan bahwa :
a. jumlah purin adalah sama dengan jumlah pirimidin (A + G = T + S)
b. banyaknya adenin sama dengan banyaknya timin ( A = T ) banyaknya guanin sama dengan banyaknya sitosin ( G = S )
Replikasi DNA
Sebagai pembawa informasi genetika DNA mempunyai 2 fungsi yaitu
1.fungsi heterokatalitik DNA mensintesis molekul kimia lainnya ( RNA,protein )
2.fungsi autokatalitis DNA mensintesis dirinya sendiri.
                                                                                                 Gambar 5. Replikasi DNA
Menurut Waston dan Crick, replikasi DNA dimulai dari putusnya ikatan hidrogen yang kemudian diikuti oleh berputarnya dan memisahnya kedua pita polinukleotida. Tiap pita pada double helix mampu menjadi pencetak pita yang lain. Berdasar penelitian ada 3 cara replikasi molekul DNA.
a). semikonservatif dua pita double helix memisahkan diri.tiap pita akan berperan sebagai parental untuk membentuk pasangan pita yang baru.
b). konservatif duoble helix parental tetap utuh tetapi keseluruhannya mampu membentuk duoble helix yang baru
c). dispersif: dua parental pada double helix terputus-putus dan tiap putusan membentuk pasangan pita pasangannya dan menghasilkan double helix yang baru.

B. KODE GENETIK
Telah diketahui bahwa DNA adalah bahan genetik pembawa informasi dari sel ke sel, dari generasi kegenerasi akan tetapi bagaimanakah informasi genetik ini terdapat didalam molekul DNA? apakah informasi itu berupa tulisan atau sebuah tatabahasa atau sebuah kode-kode tertentu? sebuah pita molekul DNA yang terdiri dari pita doubel helix terdiri dari gula pentosa dan kerangka inti pospat yang selalu sama pada setiap segmen DNA sehingga tidak mungkin informasi genetik dibawa oleh kerangka doubel helix ini. Tetapi basa nitrogen dari DNA-lah yang berisi pasangan-pasangan yang khas yang mengkode suatu jenis asam amino tertentu yang kemudian disebut informasi genetik.
Urutan basa nitrogen dari suatu segmen molekul DNA itu identik dengan urutan linear dari asam amino dari molekul protein, empat basa nitrogen (A,T,S dan G) dapat dianggap sebagai alfabet dalam molekul DNA. Yang menjadi pertanyaan apakah informasi ini dalam bentuk bahasa atau dalam bentuk kode? Setiap pesan DNA yang dibawa dalam bentuk 4 alfabet DNA disebut kriptogram.
Asam amino pada umumnya dikenal ada 20 macam. Yang menjadi masalah bagaimanakan 4 basa nitrogen ini dapat mengkode 20 macam asam amino yang diperlukan untuk mengontrol semua aktivitas sel? Dengan adanya kode basa berpasangan triplet dapat menterjemahkan 64 asam amino . Beberapa asam amino yang diterjemahkan ada yang memiliki fungsi yang sama diantaranya (kodon asam aspartat(GAU dan GAS) sama dengan asam asam tirosin(UAU,UAS) dan juga triptopan (UGG) bahkan ini sangat menguntungkan pada proses pembentukkan protein karena dapat menggantikan asam amino yang kemungkinan rusak. Diantara asam amino tersebut ada yang berfungsi sebagai pemotong gen atau yang membuka doubel helix. Asam amino yang berfungsi sebagai agen pemotong gen diantaranya (UAA,UAG,UGA) beberapa sifat dari kode triplet diantaranya :
1. kode genetik ini mempunyai banyak sinonim sehingga hampir setiap asam amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah kodon. Contoh semua kodon yang diawali dengan SS memperinci prolin,(SSU,SSS,SSA dan SSG) semua kodon yang diawali dengan AS memperinci treosin(ASU,ASS,ASA,ASG).
2. tidak tumpang tindih,artinya tiada satu basa tungggalpun yang dapat mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari satu kodon,sehingga 64 itu berbeda-beda nukleotidanya.
3. kode genetik dapat mempunyai dua arti yaitu kodon yang sama dapat memperinci lebih dari satu asam amino.
4. kode genetik itu ternyata universal
5. beberapa kodon disebut kode non-sense karena kodon-kodon itu tidak merupakan kode untuk satu asam aminopun.
 
C. ASAM RIBONUKLEAT ( RNA )
Molekul RNA berbentuk pita lebih pendek dari DNA, tunggal atau pita duobel tetapi tidak berpilin seperti halnya pada DNA.pita tunggal pada RNA dapat dijumpai pada virus TMV,Influenza virus,Virus kaki dan mulut,Virus ruos sarkoma, bakteriophag (seperti MS2) sedang RNA doubel tidak berpilin dijumpai pada virus Retrovirus.
Susunan kimiawi pada RNA terdiri dari polinukleotida artinya terdiri dari banyak ribonukleotida. Dalam tulang punggung RNA tersusun dari ribo dan pospat.
Sam seperti pada DNA, RNA pun tersusun dari tiga molekul besar yaitu :
1.gula ribosa
2.pospat
3.basa nitrogen yang terdiri dari pirimidin ( tersusun atas sitosin dan urasil ) dan purrin (tersusun atas guanin dan adenin)
                     
                    Gambar 6. Struktur RNA


Letak RNA tergantung dari jenis RNA itu sendiri, RNAm dijumpai pada nukleus, RNAt dijumpai pada sitoplasma,RNAr dijumpai pada ribosom.
Pada umum nya RNA dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. RNA genetik, RNA jenis ini hanya di jumpai pada Virus saja mengingat materi genetik dari virus hanya terdiri dari DNA saja atau RNA saja tidak sama halnya pada makluk hidup yang harus memiliki DNA dan RNA sekaligus dalam unsur genetikanya.
2. RNA N Non-genetik.
berdasar tempat dan fungsinya dapat dibedakan 3 macam RNA yaitu :
a. RNA duta / messenger RNA. Berbentuk pita tunggal, terdapat didalam nukleus dibuat oleh DNA dalam suatu proses yang disebut transkripsi.
Sebelum DNA membentuk RNAm doubel helix akan membuka dengan bantuan enzim polimerase setelah RNAm selesai dicetak(membawa keterangan genetik ) RNAm akan meninggalkan nukleus dengan cara menembus dinding nukleus untuk menuju ribosom jadi fungsi dari RNAm adalah membawa kode genetik dari DNA.
b. RNA transper(pemindah) / soluble RNA (larut)
Dibuat didalam nukleus tetapi bertempat pada plasmasel,RNAt bertugas mengikat asam amino-asam amino didalam sitoplasma sebelum dapat diikat oleh RNAt asam ini bereaksi terlebih dahulu dengan ATP (adenosin tripospat ) supaya berenergi dan aktif RNAt membawa asam amino kedalam ribosom disinilah terjadi perubahan informasi genetik yang dinyatakan oleh urutan basa dari RNAm keurutan asam amino dalam protein yang dibentuk proses demikian disebut translasi.
c. RNA ribosom / RNAr
Dicetak didalam nukleus tetapi bertempat didalam ribosom.sel dengan inti sejati memiliki 3 macam RNAr yaitu 28s RNAr, 18s RNAr, 5s RNAr. Sedang sel dengan inti sejati memiliki 23s RNAr, 16s RNAr, 5s RNAr. Fungsi dari RNAr belumbanyak diketahui diduga berperan dalam sintesis protein dengan hasil akir berupa polipeptida.

Jumat, 08 April 2011

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA BERBASIS ITC

Anda bisa download disini 

PENGEMBANGAN USAHA AGROWISATA DI INDONESIA

Oleh :
Fransiska Galuh P      Y. Purwanta 
Alexander T          Maria Inggrit C

Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya.
            Di dalam usaha pengembangan usaha agrowisata ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan supaya usaha agrowisata dapat berjalan dengan lancar. Beberapa aspek yang kami diskusikan antara lain konsep agrowisata, jenis tanaman , lokasi dan promosi agrowisata.

I.          KONSEP AGROWISATA
Agrowisata yang direncanakan merupakan agrowisata tanaman sayuran, akan tetapi diselingi dengan tanaman buah. Selain itu, agrowisata ini juga digunakan sebagai sarana promosi produk hayati lokal yang bahan bakunya berasal dari kawasan agrowisata tersebut.
Lokasi agrowisata dibagi menjadi 3 lahan masing-masing untuk lahan sayuran, lahan buah dan lahan untuk pengelolaan produk pangan. Selain itu, juga disediakan taman rekreasi kecil dan jalan-jalan yang diteduhi dengan tanaman buah. 

II.          JENIS TANAMAN
Tanaman yang dipilih sebagai komoditas agrowisata adalah tanaman sayuran, tanaman buah yang berbuah musiman dan sepanjang tahun. Tanaman tersebut kami bagi menjadi 2 kelompok utama berdasarkan letak dan fungsinya.
Ø      Tanaman Pokok
Tanaman pokok yang akan menjadi komoditas utama dari agrowisata ini adalah sayuran dan buah-buahan. Sayuran terdiri dari cabai, tomat, sawi, selada dan terong. Sedangkan tanaman buah-buahan terdiri dari salak, nanas, jeruk nipis dan jeruk buah.
Ø      Tanaman Peneduh
Tanaman peneduh yang dipilih merupakan tanaman buah yang memiliki batang yang kokoh dan daun yang rindang akan tetapi juga mampu menghasilkan buah yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku produk lokal. Tanaman buah yang dipilih adalah talok/kersen, mangga, jambu biji dan sawo.
III.          ALASAN PEMILIHAN JENIS TANAMAN
Tanaman yang dibudidayakan meliputi sayuran, buah-buahan dan tanaman peneduh. Tanaman dipilih dengan pertimbangan tertentu, masing-masing jenis tanaman dipilih dengan criteria yang berbeda. 

     SAYUR-SAYURAN
     Sayuran yang dipilih merupakan tanaman yang memiliki masa panen cepat, merupakan sayuran yang paling banyak dikomsumsi oleh masyarakat sekitar dan sesuai dengan lanskap daerah agrowisata. Berdasarkan criteria tersebut, kelompok kami memilih tanaman cabai, tomat, sawi, selada dan terong.

a)       Cabai
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6.
Masa Panen
            Panen pertama sekitar umur 60-75 hari. Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih.

b)       Tomat
Kerajaan          : Plantae
Ordo                : Solanales
Family              : Solanaceae
Genus               : Solanum
Spesies : Solanum lycopersicum
  
Macam-macam Jenis Tomat
Ada beberapa jenis tomat antara lain:
1.      Granola
Berbentuk bulat dengan pangkal buah mendatar yang biasanya dikenal sebagai “tomat buah” (karena dapat dimakan langsung.
2.      Gondola
Biasanya digunakan untuk membuat saus dengan bentuk lonjong oval dan termasuk tomat buah juga.
3.      Sayur
Tomat dengan buah yang padat dan digunakan dalam masakan.
4.      Ceri (tomat ranti)
Berukuran kecil dan tersusun berangkai pada tangkai buah yang panjang.

Masa Panen
Tomat dapat dipanen ketika berumur rata-rata 70 hari, pemanenan dapat dilakukan hingaga 7-8 kali.

c)       Sawi
Kerajaan          : Plantae
Divisi                : Spermatophyta
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Rhoeadales
Family              : Cruciferae
Genus               : Brassica
Spesies : Brassica juncea

Ciri-ciri
            Secara umum, tanaman sawi memiliki daun panjang, halus dan tidak berbulu. Di Indonesiadikenal 3 macam sawi yang sering dibudidayakan yaitu sawi putih, sawi hijau dan sawi huma. Tetapi ada pula jenis sawi yang lain seperti caisim atau sawi bakso, sawi keriting dan sawi monument. Caisim memiliki ciri-ciri tangkai daunnya panjang, langsing dan berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau.
Masa Panen
Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Pemanenan dapat dilakukan dengan melihat ciri-ciri tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara memanen sawi ada 2 macam  yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

d)       Selada
Kerajaan          : Plantae
Divisi                : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Ordo                : Asterales
Family              : Asteraceae
Genus               : Lactuca
Spesies             : Lactuca sativa
Ciri-ciri
            Biji selada berukuran kecil, berbentuk pipih (gepeng) dan berbulu tajam.

Masa Panen
                        Pemanenan selada dapat dilakukan setelah berumur 2-2,5 bulan dari waktu tanam. Tanaman selada yang terawatt dengan baik dan tidak terserang penyakit, hasil panennya dapat mencapai 15 ton krop/ha. Cara pemanenan selada yaitu dengan mencabut tanaman beserta akarnya atau dengan memotong bagian batang antara daun terbawah dengan bagian yang diatas tanah.

e)       Terong

Kerajaan          : Plantae
Divisi                : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Ordo                : Solanales
Family              : Solanaceae
Genus               : Solanum
Spesies             : Solanum melongena
Ciri-ciri
            Terong merupakan tanaman terna yang dapat tumbuh mencapai ketinggian 40-150 cm. Daunnya lebar dengan lobus yang kasar, panjangnya 10-20 cm dan lebarnya 5-10 cm. batangnya biasanya berduri. Warna bunga antara putih hingga ungu dengan mahkota bunga yang memiliki 5 lobus. Benangsari berwarna kuning. Memiliki banyak biji kecil dan lembut sehingga dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin.


TANAMAN BUAH
Tanaman buah yang dipilih untuk pengembangan agrowisata ini adalah tanaman buah yang cocok dengan kondisi lokasi, dan buahnya merupakan kegemaran masyarakat. Buah yang dipilih anatara lain buah salak, nanas, jeruk nipis dan jeruk buah.

a)      Salak

Kerajaan          : Plantae
Divisi                : Magnoliophyta
Kelas                : Liliopsida
Ordo                : Arecales
Family              : Arecaceae
Genus               : Salacca
Spesies             : Salacca zalacca
Ciri-ciri
           Tanaman salak berbentuk perdu dan hamper tidak berbatang, berduri banyak dan beranak banyak. Batang menjalar dibawah atau di atas tanah membentuk rimpang, bercabang dan berdiameter antara 10-15 cm. Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m. Tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak. Warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing berukuran 8x85 cm, sisi bawah berwarna keputihan karena adanya lapisan lilin. Salak merupakan tanaman yang berumah dua dengan tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya. Panjang buah mencapai 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah tebal berdaging dan terasa manis atau sepat. Biji 1-3 butir berwarna coklat hingga kehitaman, keras dan mempunyai panjang 2-3 cm.
            Masa Panen
                        Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di pohon, biasanya berumur 6 bulan
setelah bunga mekar (anthesis). Hal ini ditandai oleh sisik yang telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, dan bulu-bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing) terasa lunak bila ditekan, warnanya mengkilat (klimis), bila dipetik mudah terlepas dari tangkai buah dan beraroma salak.

b)      Nanas

Kerajaan          : Plantae
Ordo                : Poales
Family              : Bromeliaceae 
Genus               : Ananas
Spesies : Ananas comosus

Ciri-ciri
            Nanas merupakan tumbuhan tropis dengan perawakan tumbuhannya rendah, herba dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Bentuk tumbuhan salak ini seperti pinus. Buah nanas merupakan gabungan dari  buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap sisik pada kulit buah) yang dalam perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol bunga majemuk menjadi satu buah besar. Pengembangan nanas lebih banyak dilakukan dengan cara vegetatif  yaitu dengan menggunakan bagian mahkota buah. Berdasarkan bentuk daun dan buah, nanas dibedakan menjadi 4 macam yaitu:
1.      Cayene                   : daun halus, tidak berduri dan buahnya besar.
2.      Queen                    : daun pendek, berduri tajam dan buah lonjong mirip kerucut.
3.      Spanyol/Spanish     : daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar dan buah bulat 
  dengan mata datar.
4.      Abacaxi                  : daun panjang berduri kasar dan buah silindris seperti piramida.
Varietas nanas yang biasa dikembangkan di Indonesia adalah Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di Kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia.  Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia.
Masa Panen
                                    Buah nanas dapat dipanen setelah berumur 12-24 bulan tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota bunga, akan berbuah pada umur 24 bulan hingga panen buahnya setelah berumur 24 bulan. Nanas yang berasal dari tunas batang dapat dipanen setelah berumur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50% dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan lagi karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah dengan membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru. Ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen yaitu:
1.    Mahkota buah terbuka
2.    Tangkai ubah mengkerut
3.    Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat
4.    Warna bagian dasar buah kuning
5.    Timbul aroma nanas yang harum dan khas


c)       Jeruk Nipis


Kerajaan          : Plantae
Divisi                : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Ordo                : Sapindales
Family              : Rutaceae
Genus               : Citrus
Spesies             : Citrus aurantifolia
Ciri-ciri
                        Jeruk nipis merupakan tumbuhan perdu dengan buah yang berbentuk bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm. Daging buahnya terasa masam. Biasanya digunakan sebagai bahan obat tradisional dan obat batuk.

Peluang Jeruk Nipis sebagai komoditas Agrowisata
Jeruk nipis memang tiak dikomsumsi langsung sebagai buah, tetapi diolah dahulu atau dibuat minuman. Komsumsi es jeruk dan produk pangan yang berbahan baku jeruk nipis inilah yang dapat digunakan sebagai target pemasaran.

d)      Jeruk Buah
Kerajaan          : Plantae
Divisi                : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Ordo                : Sapindales
Family              : Rutaceae
Genus               : Citrus
Spesies             : Citrus reticulate
Ciri-ciri
         Merupakan tanaman kecil, perdu atau semak besar dengan ketinggian 2-15 m. Batang dan ranting berduri panjang tetapi tidak rapat. Daun hijau dengan tepi rata, tunggal, permukaannya biasanya licin dan agak berminyak. Bunga tunggal atau dalam kelompok. Mahkota bunga antara 4-5, berwarna putih atau kuning pucat, banyak dan harum. Buah bertipe “buah jeruk” semacam buah buni, membulat atau seperti tabung, berdiameter 2-30 cm. Kulit buah berdaging dengan minyak atsiri yang banyak. Daging buah mengandung banyak asam sitrat yang memberikan rasa masam yang tajam tetapi segar. 

TANAMAN PENEDUH
Tanaman yang dipilih sebagai tanaman peneduh adalah tanaman talok/kersen, mangga, jambu biji dan sawo. Dalam pengembangan agrowisata ini, untuk tanaman peneduh kami memilih menggunakan tanaman buah-buahan tersebut karena selain tumbuh dengan lebat/rimbun, tanaman tersebut dapat menghasilkan buah dalam jangka waktu yang cepat sehingga ketika pengunjung  memasuki agrowisata, mereka akan dipuaskan tersendiri dengan tanaman peneduh yang dapat dipanen buahnya sekaligus. Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing tanaman peneduh:

a)      Talok/Kersen
Kerajaan          : Plantae
            Divisi                : Magnoliophyta
            Kelas               : Magnoliopsida
            Ordo                : Malvales
            Famili               : Muntingiaceae
            Genus               : Muntingia L.
            Spesies : Muntingia calabura
Ciri-ciri
Tanaman  ini memiliki ciri-ciri antara lain dapat tumbuh mencapai tinggi 12 meter, tulang daun menyirip, daun tidak simetris dan tepinya bergerigi, bunganya berisikan 1-5 kuntum yang terletak di ketiak sebelah atas daun, bertangkai panjang, berkelamin dua, buah memiliki diameter hingga 1,5 cm berbentuk seperti ceri dan jika  telah matang akan berwarna merah serta terasa manis.
Kandungan
Buah kersen memiliki kandungan sebagai berikut :
Air (77,8 gram),protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), karbohidrat (17,9 gram), serat (4,6 gram), abu (1,14 gram), kalsium (124,6 mg), fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), karoten (0,019g), tianin (0,065g), ribofalin (0,037g), niacin (0,554 g) dan kandungan vitamin C (80,5 mg) nilai energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram.
Manfaat bagi Agrowisata
Tanaman ini selain dapat digunakan sebagai peneduh dan tanaman peneduh, buahnya dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan lokal yang dapat digunakan sebagai komoditas agrowisata, antara lain sirup, dodol, permen dan selai.

b)      Mangga

Kerajaan          : Plantae
Filum                : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Ordo                : Sapindales
Family              : Anacardiaceae
Genus               : Mangifera
Spesies             : Mangifera indica      
Ciri-ciri
                        Pohon mangga dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih dengan perawakan yang besar. Batangnya tegak dan bercabang kuat dengan daun-daun yang lebat. Pohon mangga mempunyai akar tunggang. Buah mangga mempunyai berbagai macam bentuk antara lain bulat, bulat telur hingga lonjong memanjang. Panjangnya kira-kira 2,5-30 cm. Biji berwarna putih, gepeng memanjang, mengayu serta berserat.
Masa Panen
                        Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah pada panen pertama hanya 10-15 buah tetapi pada tahun ke-10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar  biasanya jatuh pada bulan September-Oktober.
            Ciri-ciri buah yang dapat dipanen antara lain dengan adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah.

Manfaat untuk Agrowisata
Selain itu,kegemaran masyarakat Indonesia terhadap buah mangga tergolong tinggi sehingga buahnya dapat dijual tanpa diolah dahulu. Akan tetapi,  buah mangga juga dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan lokal berupa manisan, asinan, keripik mangga dll.

 c)       Jambu Biji
Kerajaan          : Plantae
Ordo                : Myrtales
Family              : Myrtaceae
Genus               : Psidium
Spesies             : Psidium guajava

Ciri-ciri
Jambu Biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.
Manfaat
Jambu biji selain selain dapat digunakan sebagai peneduh, buahnya juga dapat dikomsumsi langsung dan dapat diolah sebagai jus. 

d)      Rambutan
Kerajaan          : Plantae
Ordo                : Sapindales
Family              : Sapindaceae
Genus               : Nephelium
Spesies             : Nephelium lappaceum
Ciri-ciri
                        Ketinggian pohon ini dapat mencapai 8 m dengan daun yang berbentuk bulat telur dan majemuk menyirip. Rambutan merupakan tanaman yang berumah dua dan dapat menghasilkan buah dalam jumlah yang banyak. Buahnya terbungkus oleh kulit yang memiliki “rambut” di bagian luarnya (eksokarp). Ketika masih muda berwarna hijau lalu berangsur menjadi kuning hingga merah ketika telah masak/ranum. Endocarp berwarna putih menutupi “daging buah”. Daging buah itu sendiri merupakan salut biji atau aril yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji .
Masa Pembungaan
Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah 7 tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering tiga bulan menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan bunga. Di daerah Sumatera bagian utara, yang tidak mengenal musim kemarau, rambutan dapat menghasilkan buah dua kali dalam setahun. Di tempat lain, bunga muncul biasanya setelah masa kering 3 bulan (di Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November).
Masa Panen  

                        Buah rambutan yang telah masak dapat diketahui dengan melihat warna yang disesuaikan dengan jenis rambutan tersebut, dengan mencium baunya serta dengan merasakan rambutan yang sudah masak dibandingkan dengan rambutan yang belum masak. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Maret hingga Mei sehingga dikenal sebagai “musim rambutan”. Tetapi dapat pula dipanen sekitar bulan November hingga Februari.

e)       Sawo
Kerajaan          : Plantae
Divisi                : Magnoliophyta
Kelas                : Magnoliopsida
Ordo                : Ericales
Family              : Sapotaceae
Genus               : Manilkara
Spesies             : Manilkara zapota
Ciri-ciri
                        Pohon sawo dapat tumbuh setinggi 30-40 m, besar dan rindang. Batang berkulit kasar dengan warna abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagian pohon ini banyak mengandung getah yang berwarna putih susu yang kental. Daun berwarna hijau tua mengkilap dan berbentuk bundar-telur sampai agak lanset serta berbulu. Bunganya berupa bunga tunggal yang terletak di ketiak daun dekat ujung ranting dengan mahkota berbentuk gent serta berwarna putih. Buahnya berupa buah buni yang bertangkai pendek, bulat, bulat telur dengan warna coklat kemerahan sampai kekuningan diluarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah mengelupas. Daging buahnya lembut, berwarna coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan banyak mengandung sari buah. Biji sawo mencapai 12 butir namun kebanyakan kurang dari 6 butir, lonjong pipih, hitam atau kecoklatan mengkilap dengan panjang 2 cm. keping biji berwarna putih lilin.

                              
Masa Panen
                        Tanaman sawo yang dikembangbiakan dengan pencangkokan dapat menghasilkan buah hanya sampai 3-5 tahun sedangkan yang melalui penyambungan dapat menghasilkan buah antara 5-6 tahun. Ciri-ciri buah sawo yang telah masak adalah ukuran buah maksimal, kulit berwarna coklat muda, daging buah agak lembek, bila dipetik mudah terlepas dari tangkainya serta bergetah relative lebih sedikit.


IV.          TEMPAT AGROWISATA
Dalam pengembangan usaha agrowisata ini, kami mempunyai ide akan membangun agrowisata di wilayah Mlati, Sleman. Pembangunan agrowisata di daerah ini dapat berfungsi untuk mempertahankan daerah transisi ditengah maraknya pembangunan secara besar-besaran yang terjadi di Mlati sehingga dapat memungkinkan terjadinya kerusakan dan terganggunya ekosistem disana. Oleh karena itu, dengan adanya agrowisata ini dapat menyeimbangkan lingkup ekosistem dan siklus energi yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Selain itu, juga dapat mempertahankan produk lokal agar tidak terkalahkan dengan berbagai produk impor. Hal ini dapat meningkatkan komoditas berbagai produk lokal Negara kita terutama wilayah Yogyakarta.

V.          PROMOSI AGROWISATA
Untuk pengenalan agrowisata kepada masyarakat, dapat diterapkan dengan melakukan promosi yaitu:
1.      Brosur dan pamflet
2.      Siaran radio
3.      Poster
4.      Siaran televisi
5.      Sebagai sponsorship suatu kegiatan, sehingga secara tidak langsung dapat menmpromosikan agrowisata tersebut.

 SUMBER