Fransiska G. Y. Purwanta Alexander T Maria Inggrit C
I. Jenis Tanaman
Kersen / Talok
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :
Malvales
Famili :
Muntingiaceae
Genus :
Muntingia L.
Spesies : Muntingia
calabura
Buah kersen memiliki
kandungan sebagai berikut :
Air (77,8
gram),protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), karbohidrat (17,9 gram), serat
(4,6 gram), abu (1,14 gram), kalsium (124,6 mg), fosfor (84mg), Besi (1,18 mg),
karoten (0,019g), tianin (0,065g), ribofalin (0,037g), niacin (0,554 g) dan
kandungan vitamin C (80,5 mg) nilai energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100
gram.
II.
Latar Belakang Pemilihan Kersen sebagai
Komoditi Lokal
Tanaman ini
dapat dikembangkan menjadi komoditas lokal karena kersen dapat tumbuh subur di
Indonesia sebagai tanaman liar di pinggir jalan, selokan, bahkan bisa tumbuh di
retakan lantai/jalan.. Namun meski tanaman ini mudah tumbuh dan banyak ditemui
di lingkungan sekitar, belum banyak orang yang memanfaatkan tanaman ini.
Tanaman kersen biasanya ditanam sebagai peneduh jalan dan diambil kayunya,
sedangkan buahnya belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Selama ini, buah
kersen hanya dimakan langsung tanpa diolah terlebih dahulu terutama oleh
anak-anak.
Pemanfaatan
buah kersen menjadi produk pangan lokal, kami rasa memiliki prospek yang cukup
bagus. Hal ini dilihat dari potensi buah yang memiliki rasa manis yang cukup
disukai oleh anak-anak. Selain itu, menurut hasil penelitian buah kersen
memiliki beberapa manfaat, antara lain sebagai penyembuh asam urat, dan jus buah
kersen kaya akan vitamin C serta berbagai kandungan yang lebioh baik daripada
larutan isotonik yang dijual di pasaran (Asrul : 2009).
Selain
kandungan dan manfaatnya, pengembangan kersen sebagai produk lokal juga
didukung dengan ketersediaan bahan baku yang cukup melimpah. Selama ini masih
banyak ditemukan buah kersen yang terbuang begitu saja tanpa dimanfaatkan. Oleh
karena itu kelompok kami memilih tanaman ini untuk dikembangkan menjadi produk
lokal yang dapat memberdayagunakan masyarakat dan kekayaan alam kita.
III. Karakteristik Tanaman
Tanaman karsen merupakan tanaman perdu atau berupa
pohon kecil dapat tumbuh mencapai tinggi 12 meter.
Daun-daun terletak mendatar, berseling;
helaian daun tidak simetris, bundar telur lanset, tepinya bergerigi dan
berujung runcing, 1-4 × 4-14 cm, sisi bawah
berambut kelabu rapat; bertangkai pendek.
Daun penumpu yang sebelah meruncing bentuk
benang, kurang lebih. 0,5 cm, agak lama lalu mengering dan rontok, sementara
sebelah lagi rudimenter.
I.
Produk Pangan Dari Olahan Kersen
Tanaman Kersen di Indonesia memang belum banyak
dimanfaatkan sebagai produk pangan olahan. Akan tetapi, di luar negeri, Kersen
sudah banyak dikonsumsi dalam bentuk olahan. Misalnya di Srilangka Kersen
diolah menjadi selai dan diawetkan sebagai kismis buah.
Melihat dari berbagai potenasi buah kersen di Indonesia ,
kelompok kami memiliki ide untuk memanfaatkan buah Kersen untuk dijadikan komoditi
local. Beberapa produk yang dapat
diolah dari tanaman kersen antara lain:
1. Selai Kersen
2. Kismis Kersen
3. Sirup Kersen
4. Permen Jelly Kersen
5. Dodol Kersen
II.
Cara Membuat Produk Pangan dari Buah
Kersen
1. Selai Kersen
Bahan: 750 gram buah kersen
100 cc air
300 gram gula pasir
Cara Pembuatan:
a) Buah kersen dicuci dan dikupas hingga
bersih.
b) Setelah itu diblender hingga halus.
c) Memasak semua bahan hingga mengental
sambil diaduk secara terus-menerus.
Didinginkan dan kemudian dikemas kedalam botol
selai yang bersih.
1.
Kismis Kersen
Bahan : buah
kersen
Cara Pembuatan :
a)
Buah kersen dipotong dan ditempatkan didalam tampah
atau nampan.
b) Dijemur (tidak terkena sinar matahari
secara langsung) selama 10-12 hari.
c) Selama penjemuran dilakukan pembalikan
dengan hati-hati untuk menyeragamkan uapan air.
d) Setelah kering, dibersihkan dari segala
debu, batu dan benda asing baik secara manual (dengan tangan) maupun mesin.
e) Melakukan penyaringan.
f) Dikemas kedalam plastik dengan ukuran
tertentu dan siap untuk dipasarkan.
1.
Sirup Kersen
Bahan: 500
gram buah kersen
1 kg gula pasir
kayu manis, garam dan
vanili secukupnya
Cara Pembuatan:
a)
Mencuci buah kersen sampai bersih.
b) Memisahkan daging dengan kulit buahnya.
c) Merebus kersen yang telah dipisahkan dari
kulitnya.
d) Menambahkan air dan gula dengan
perbandingan,
e) Menambahkan kayu manis, garam dan vanili
secukupnya.
f)
Selama proses perebusan harus terus diaduk.
g) Menghilangkan busa yang ada dengan sendok.
h) Menyaring kersen yang telah direbus hingga
bersih dari ampas dan bijinya.
i)
Mengemas sirup kedalam botol.
2.
Permen Kersen
Bahan : buah kersen
Gula pasir secukupunya
Agar-agar bubuk
Tepung kedelai
Cara Pembuatan:
a) Buah kersen dicuci hingga bersih.
b) Dicampur dengan gula pasir secukupnya lalu
diblender sampai halus.
c) Dicampuri dengan agar-agar bubuk
secukupnya.
d) Masak adonan sekitar 10-15 menit hingga
adonan benar-benar matang.
e) Selanjutnya adonan buah kersen didinginkan
didalam cetakan dengan bentuk lubang kecil-kecil untuk mempermudah pembentukan
permen.
f) Dijemur dibawah sinar matahari selama 1
minggu.
g) Sebelum dibungkus, permen dilapisi dengan
tepung kedelai supaya tidak lengket.
3.
Dodol Kersen
Dodol
sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Sekarang ini dapat kita temukan berbagai macam
variasi dodol yang terbuat dari berbagai macam buah-buahan. Akan tetapi, belum
ditemukan adanya dodol yang terbuat dari buah Kersen/dodol Kersen.
Pembuatan
dodol kersen ini merupakan sebuah gagasan dari mahasiswa IPB yang ingin membuat
produk olahan baru dari tanaman Kersen. Proses pembuatannya tidak begitu
berbeda dengan pembuatan dodol pada umumnya. Kami mencoba menuliskan ide
membuat dodol Kersen sebagai berikut :
- Buah Kersen
- Tepung beras ketan
- Santan kelapa
- Gula Pasir
Alat
-Wajan
-Pengaduk
-Alat penggiling/blender
-Kompor
-Cetakan/baki
Cara pembuatan dodol Kersen
:
·
Buah
Kersen dicuci
·
Buah
Kersen dihancurkan dengan cara diblender
·
Campurkan
Kersen yang sudah dihancurkan, dengan santan kental (1 butir kelapa/1 kg Kersen),
tepung beras ketan 5 % dan gula pasir (jumlahnya menurut selera).
·
Adonan
tersebut dimasak hingga agak kering sambil diaduk terus agar tidak
lengket pada wajan.
·
Angkat
dan masukkan dalam cetakan.
·
Apabila
sudah dingin, dipotong-potong dengan ukuran menurut selera kemudian dikemas
dengan plastik.
·
Memasak
dengan wajan penggoreng
·
Pengemasan
dodol
·
I.
Target Pasar
Target
pasar dari produk olahan buah Kersen
dapat meliputi semua kalangan masyarakat terutama anak-anak. Selain
dapat konsumsi sebagai produk pangan, produk olahan kersen yang berupa sirup
juga dapat berkhasiat sebagai obat penyembuh asam urat.
Hal ini
dapat dimungkinkan pendistribusian produk olahan kersen ini sangat mudah untuk
dilakukan. Pendistribusian dapat dilakukan melalui warung kecil, Pasar
Tradisional, hingga Pasar Swalayan. Kismis Kersen juga dapat didistribusikan di
toko-toko kue sampai ke tempat pengolahan es krim.
II. Dampak Ekologi
Didalam proses pengembangan produk lokal kersen tidak
memberikan dampak yang negatif terhadap lingkup ekologi tanaman kersen itu
sendiri karena tanaman kersen selalu berbuah tanpa mengenal musim dan sekali
berbuah dapat menghasilkan buah yang banyak sehingga siklus pertumbuhan tanaman
kersen itu sendiri tidak akan terganggu. Selain itu dengan pemanfaatan buah
kersen akan memberikan dampak positif bagi tanaman itu sendiri dimana tidak
akan ada buah yang terbuang dengan sia-sia dan dengan demikian pertumbuhan
tanaman kersen akan dihargai dan semakin dibudidayakan.
III. Strategi Pengembangan
Tahap-tahap yang akan dilakukan didalam proses
pengembangan buah kersen sebagai produk lokal adalah:
1.
Pembudidayaan tanaman kersen
Kersen merupakan jenis pioner yang khas, menjelajah
lahan-lahan yang terganggu di dataran rendah tropik, yang dapat mempertahankan
pertumbuhan yang sinambung. Kersen dapat tumbuh baik pada ketinggian sampai
1000 m dpl. Di Asia Tenggara, kersen merupakan salah satu jenis pohon pinggir
jalan yang umum sekali dijumpai, terutama di wilayah-wilayah yang kering.
Pohon Kersen umumnya tidak dibudidayakan, tetapi
tersebar secara spontan dengan bantuan kelelawar/codot.. Akan tetapi
pembudidayaan dapat dilakukan degnan cara dicangkok. Pohonnya mulai berbunga
pada umur 2 tahun.
Pemeliharaanya cukup sederhana degnan cara
mempertahankan unsur hara tanah dan kelembaban tanah. Untuk menjaga
produktifitas, sebaiknya ranting/cabang tanaman yang sudah tua dipangkas.
2.
Pemanenan
Kersen dapat berbuah setelah mencapai umur kurang
lebih 2 tahun. Pemanenan dapat dilakukan setiap musim.
3.
Pengolahan buah Kersen
Strategi pengolahan yang tepat yaitu tidak menggunakan
bahan pengawet dan proses pengolahannya yang higienis.
4.
Pemasaran
Sebelum distribusikan secara menyeluruh, sebaiknya
dilakukan promosi produk terlebih dahulu agar dapat dikenal oleh masyarakat
luas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011.Kersen. Diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen.diakses
tanggal 24 Maret 2011.
Anik, dkk. 2010. DODOL KERSEN (Muntingia calabura) DENGAN KANDUNGAN VITAMIN C TINGGI SEBAGAI
PENINGKAT DAYA TAHAN TUBUH. Diambil dari http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27707/PKM-GT-10-IPB
- ANIK -DODOL%20KERSEN%20VITAMIN%20C.pdf?sequence=2 . Diakses
tanggal 24 Maret 2011.
Humas FMIPA UNY.
2009. PERMEN JELLY DARI BUAH
KERSEN.Diambil dari http://fmipa.uny.ac.id/warta.php?nomor=53.
Diakses tanggal
19 Maret 2011.
Noorhuda. 2009. Buah Talok/kersen. Diambil dari http://noorhuda.blogsome.com/.
Diakses tanggal 20 Maret 2011.
Anonim. 2010. Tips membuat dodol. Diakses dari http://bisnisukm.com/tips-membuat-dodol-nanas.html.
Diakses tanggal 21 Maret 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar